Anda dapat men-deploy, menghapus, dan mengubah fungsi menggunakan perintah Firebase CLI atau dengan menyetel opsi runtime dalam kode sumber fungsi Anda.
Men-deploy fungsi
Untuk men-deploy fungsi, jalankan perintah Firebase CLI ini:
firebase deploy --only functions
Secara default, Firebase CLI men-deploy semua fungsi di dalam
sumber Anda secara bersamaan. Jika project Anda berisi lebih dari 5 fungsi,
sebaiknya gunakan flag --only
dengan nama fungsi tertentu
untuk men-deploy fungsi
yang sudah diedit saja. Men-deploy fungsi tertentu
dengan cara ini akan mempercepat proses deployment dan membantu agar Anda tidak melampaui
kuota deployment. Contoh:
firebase deploy --only functions:addMessage,functions:makeUppercase
Saat men-deploy fungsi dalam jumlah besar, Anda mungkin melebihi kuota standar dan menerima pesan error HTTP 429 atau 500. Untuk mengatasi hal ini, deploy fungsi secara berkelompok, yang setiap kelompoknya berisi maksimal 10 fungsi.
Baca referensi Firebase CLI untuk melihat daftar lengkap perintah yang tersedia.
Secara default, Firebase CLI akan mencari kode sumber di folder functions/
. Jika ingin, Anda dapat mengatur fungsi di codebase atau beberapa kumpulan file.
Menghapus fungsi
Anda dapat menghapus fungsi yang telah di-deploy sebelumnya dengan cara berikut:
- secara eksplisit di Firebase CLI dengan
functions:delete
- secara eksplisit di Google Cloud Console.
- secara implisit dengan menghapus fungsi dari sumber sebelum deployment.
Semua operasi penghapusan akan meminta Anda untuk mengonfirmasi sebelum menghapus fungsi dari production.
Penghapusan fungsi secara eksplisit di Firebase CLI mendukung banyak argumen serta grup fungsi, dan dapat Anda gunakan untuk menentukan fungsi yang dijalankan di region tertentu. Selain itu, Anda juga dapat mengabaikan permintaan konfirmasi.
# Delete all functions that match the specified name in all regions. firebase functions:delete myFunction
# Delete a specified function running in a specific region. firebase functions:delete myFunction --region us-east-1
# Delete more than one function firebase functions:delete myFunction myOtherFunction
# Delete a specified functions group. firebase functions:delete groupA
# Bypass the confirmation prompt. firebase functions:delete myFunction --force
Dengan penghapusan fungsi secara implisit, firebase deploy
akan mengurai sumber Anda dan
menghapus dari production semua fungsi yang telah dihapus dari file.
Mengubah nama, region, atau pemicu fungsi
Jika Anda mengganti nama atau mengubah region atau pemicu untuk fungsi yang menangani traffic lingkungan production, ikuti langkah-langkah di bagian ini untuk menghindari hilangnya peristiwa selama modifikasi. Sebelum mengikuti langkah-langkah ini, pastikan fungsi Anda idempoten, karena versi baru dan versi lama fungsi akan berjalan pada waktu yang sama selama perubahan.
Mengganti nama fungsi
Untuk mengganti nama fungsi, buat versi baru fungsi dengan nama yang baru di sumber Anda,
lalu jalankan dua perintah deployment yang berbeda. Perintah pertama men-deploy fungsi dengan nama yang baru, dan perintah kedua menghapus versi yang di-deploy sebelumnya. Misalnya, jika Anda memiliki fungsi Node.js
bernama webhook
yang ingin diganti
namanya menjadi webhookNew
, revisi kode sebagai berikut:
// before
const functions = require('firebase-functions');
exports.webhook = functions.https.onRequest((req, res) => {
res.send("Hello");
});
// after
const functions = require('firebase-functions');
exports.webhookNew = functions.https.onRequest((req, res) => {
res.send("Hello");
});
Lalu, jalankan perintah berikut untuk men-deploy fungsi yang baru:
# Deploy new function called webhookNew firebase deploy --only functions:webhookNew # Wait until deployment is done; now both webhookNew and webhook are running # Delete webhook firebase functions:delete webhook
Mengganti region fungsi
Jika Anda mengganti region yang ditentukan untuk fungsi yang menangani traffic lingkungan production, Anda dapat mencegah kehilangan peristiwa dengan melakukan langkah-langkah berikut secara berurutan:
- Ubah nama fungsi, dan ubah regionnya sesuai keinginan.
- Deploy fungsi dengan nama yang baru, sehingga untuk sementara kode yang sama akan dijalankan di kedua region.
- Hapus fungsi sebelumnya.
Misalnya, jika Anda memiliki fungsi
bernama webhook
yang saat ini berada di
region fungsi default us-central1
, dan Anda ingin memigrasikannya ke
asia-northeast1
, Anda harus terlebih dahulu mengubah kode sumber untuk mengganti nama fungsi
dan merevisi region tersebut.
// before
const functions = require('firebase-functions');
exports.webhook = functions
.https.onRequest((req, res) => {
res.send("Hello");
});
// after
const functions = require('firebase-functions');
exports.webhookAsia = functions
.region('asia-northeast1')
.https.onRequest((req, res) => {
res.send("Hello");
});
Kemudian deploy dengan menjalankan:
firebase deploy --only functions:webhookAsia
Sekarang terdapat dua fungsi identik yang berjalan: webhook
berjalan di us-central1
, dan webhookAsia
berjalan di asia-northeast1
.
Selanjutnya, hapus webhook
:
firebase functions:delete webhook
Sekarang hanya ada satu fungsi - webhookAsia
, yang berjalan di asia-northeast1
.
Mengganti jenis pemicu fungsi
Selama pengembangan deployment Cloud Functions for Firebase dari waktu ke waktu, Anda mungkin perlu mengganti jenis pemicu fungsi karena berbagai alasan. Misalnya, Anda mungkin ingin beralih dari satu jenis peristiwa Firebase Realtime Database atau Cloud Firestore ke jenis lainnya.
Anda tidak dapat mengganti jenis peristiwa fungsi hanya dengan mengganti kode sumber dan menjalankan firebase deploy
. Untuk menghindari error, ganti jenis pemicu fungsi dengan prosedur ini:
- Ubah kode sumber untuk menyertakan fungsi baru dengan jenis pemicu yang diinginkan.
- Deploy fungsi, sehingga untuk sementara fungsi lama dan fungsi baru akan dijalankan bersama-sama.
- Hapus fungsi lama secara eksplisit dari production menggunakan Firebase CLI.
Misalnya, jika Anda memiliki fungsi Node.js bernama objectChanged
yang memiliki jenis peristiwa
onChange
lama dan ingin menggantinya menjadi onFinalize
, ganti nama fungsi terlebih dahulu
dan edit agar memiliki jenis peristiwa onFinalize
.
// before
const functions = require('firebase-functions');
exports.objectChanged = functions.storage.object().onChange((object) => {
return console.log('File name is: ', object.name);
});
// after
const functions = require('firebase-functions');
exports.objectFinalized = functions.storage.object().onFinalize((object) => {
return console.log('File name is: ', object.name);
});
Lalu, jalankan perintah berikut untuk membuat fungsi baru terlebih dahulu, sebelum menghapus fungsi lama:
# Create new function objectFinalized firebase deploy --only functions:objectFinalized # Wait until deployment is done; now both objectChanged and objectFinalized are running # Delete objectChanged firebase functions:delete objectChanged
Menetapkan opsi runtime
Cloud Functions for Firebase dapat Anda gunakan untuk memilih opsi runtime, misalnya versi runtime Node.js, serta waktu tunggu per fungsi, alokasi memori, dan instance fungsi minimum/maksimum.
Sebagai praktik terbaik, opsi ini (kecuali untuk versi Node.js) harus ditetapkan pada objek konfigurasi di dalam kode fungsi tersebut. Objek RuntimeOptions
ini merupakan sumber tepercaya untuk opsi runtime fungsi Anda, dan akan mengganti opsi yang ditetapkan melalui metode lain (seperti melalui Google Cloud Console atau gcloud CLI).
Jika alur kerja pengembangan Anda melibatkan penetapan opsi runtime secara manual melalui Google Cloud Console atau gcloud CLI dan Anda tidak ingin nilai ini diganti pada setiap deployment, tetapkan preserveExternalChanges
ke true
.
Jika opsi ini ditetapkan ke true
, Firebase akan menggabungkan opsi runtime yang ditetapkan dalam kode Anda dengan setelan versi fungsi yang saat ini di-deploy dengan prioritas berikut:
- Opsi ditetapkan dalam kode fungsi: mengganti perubahan eksternal.
- Opsi ditetapkan ke
RESET_VALUE
dalam kode fungsi: mengganti perubahan eksternal dengan nilai default. - Opsi tidak ditetapkan dalam kode fungsi, tetapi ditetapkan dalam fungsi yang saat ini di-deploy: menggunakan opsi yang ditentukan dalam fungsi yang di-deploy.
Penggunaan opsi preserveExternalChanges: true
tidak direkomendasikan untuk sebagian besar skenario karena kode Anda tidak akan lagi menjadi sumber tepercaya penuh untuk opsi runtime fungsi Anda. Jika Anda menggunakannya, periksa Google Cloud Console atau gunakan gcloud CLI untuk melihat konfigurasi lengkap fungsi.
Menetapkan versi Node.js
Firebase SDK untuk Cloud Functions memungkinkan pemilihan runtime Node.js. Anda dapat memilih untuk menjalankan semua fungsi dalam project secara eksklusif di lingkungan runtime yang terkait dengan salah satu versi Node.js yang didukung ini:
- Node.js 20 (pratinjau)
- Node.js 18
- Node.js 16
- Node.js 14
Untuk menetapkan versi Node.js:
Anda dapat menetapkan versi di kolom engines
pada file package.json
yang dibuat dalam direktori functions/
selama inisialisasi.
Misalnya, agar hanya menggunakan versi 18, edit baris berikut di package.json
:
"engines": {"node": "18"}
Jika menggunakan pengelola paket Yarn atau memiliki persyaratan khusus lainnya untuk kolom engines
, Anda dapat menetapkan runtime untuk Firebase SDK untuk Cloud Functions di firebase.json
:
{
"functions": {
"runtime": "nodejs18" // or nodejs14, nodejs16 or nodejs20
}
}
CLI menggunakan nilai yang ditetapkan di firebase.json
sebagai preferensi untuk nilai atau rentang apa pun yang Anda tetapkan secara terpisah di package.json
.
Mengupgrade runtime Node.js Anda
Untuk mengupgrade runtime Node.js:
- Pastikan project Anda menggunakan paket harga Blaze.
- Pastikan Anda menggunakan Firebase CLI v11.18.0 atau yang lebih baru.
- Ubah nilai
engines
pada filepackage.json
yang dibuat dalam direktorifunctions/
selama inisialisasi. Misalnya, jika Anda melakukan upgrade dari versi 16 ke versi 18, entrinya akan terlihat seperti ini:"engines": {"node": "18"}
- Jika ingin, Anda dapat menguji perubahan menggunakan Firebase Local Emulator Suite.
- Deploy ulang semua fungsi.
Menetapkan versi Python
Firebase SDK untuk Cloud Functions versi 12.0.0 dan yang lebih baru memungkinkan pemilihan runtime Python (untuk fungsi pratinjau publik). Tetapkan versi runtime di firebase.json
seperti yang ditunjukkan berikut ini:
{
"functions": {
"runtime": "python310" // or python311
}
}
Mengontrol perilaku penskalaan
Secara default, Cloud Functions for Firebase menskalakan jumlah instance yang berjalan berdasarkan jumlah permintaan masuk, dan berpotensi untuk memperkecil skala hingga nol instance pada saat traffic berkurang. Namun, jika aplikasi Anda memerlukan latensi yang lebih rendah dan Anda ingin membatasi jumlah cold start, perilaku default ini dapat diubah dengan menentukan jumlah minimum instance container yang harus tetap aktif dan siap untuk melayani permintaan.
Demikian pula, Anda dapat menetapkan jumlah maksimum untuk membatasi penskalaan instance sebagai respons terhadap permintaan masuk. Gunakan setelan ini sebagai salah satu cara untuk mengontrol biaya Anda atau untuk membatasi jumlah koneksi ke layanan pendukung seperti ke database.
Mengurangi jumlah cold start
Untuk menetapkan jumlah minimum instance untuk fungsi dalam kode sumber, gunakan metode runWith
. Metode ini menerima objek JSON yang sesuai dengan antarmuka RuntimeOptions
, yang menentukan nilai untuk minInstances
. Misalnya, fungsi ini menetapkan minimum 5 instance yang harus tetap aktif:
exports.getAutocompleteResponse = functions
.runWith({
// Keep 5 instances warm for this latency-critical function
minInstances: 5,
})
.https.onCall((data, context) => {
// Autocomplete a user's search term
});
Berikut beberapa hal yang perlu dipertimbangkan saat menetapkan nilai untuk minInstances
:
- Jika penskalaan aplikasi oleh Cloud Functions for Firebase melampaui setelan
minInstances
, Anda akan mengalami cold start untuk setiap instance yang melampaui batas tersebut. - Cold start memiliki dampak yang paling signifikan pada aplikasi dengan lonjakan traffic yang tajam. Jika aplikasi Anda memiliki lonjakan traffic yang tajam, dan nilai
minInstances
yang Anda tetapkan cukup tinggi sehingga cold start berkurang pada setiap peningkatan traffic, akan terjadi penurunan latensi yang signifikan. Untuk aplikasi dengan traffic yang konstan, cold start kemungkinan tidak akan memengaruhi performa secara signifikan. Menetapkan instance minimum dapat dilakukan untuk lingkungan production, tetapi biasanya sebaiknya dihindari di lingkungan pengujian. Untuk melakukan penskalaan hingga nol dalam project pengujian, tetapi tetap mengurangi cold start di project lingkungan production, Anda dapat menetapkan
minInstances
berdasarkan variabel lingkunganFIREBASE_CONFIG
:// Get Firebase project id from `FIREBASE_CONFIG` environment variable const envProjectId = JSON.parse(process.env.FIREBASE_CONFIG).projectId; exports.renderProfilePage = functions .runWith({ // Keep 5 instances warm for this latency-critical function // in production only. Default to 0 for test projects. minInstances: envProjectId === "my-production-project" ? 5 : 0, }) .https.onRequest((req, res) => { // render some html });
Membatasi jumlah maksimum instance untuk fungsi
Untuk menetapkan instance maksimum dalam kode sumber fungsi, gunakan metode runWith
. Metode ini menerima objek JSON yang sesuai dengan antarmuka RuntimeOptions
, yang menentukan nilai untuk maxInstances
. Misalnya, fungsi ini menetapkan batas 100 instance agar tidak membebani suatu database lama fiktif:
exports.mirrorOrdersToLegacyDatabase = functions
.runWith({
// Legacy database only supports 100 simultaneous connections
maxInstances: 100,
})
.firestore.document("orders/{orderId}")
.onWrite((change, context) => {
// Connect to legacy database
});
Jika fungsi HTTP ditingkatkan skalanya hingga batas maxInstances
, permintaan baru akan dimasukkan ke dalam antrean selama 30 detik, lalu ditolak dengan kode respons 429 Too Many Requests
jika tidak ada instance yang tersedia hingga saat itu.
Untuk mempelajari lebih lanjut praktik terbaik dalam menggunakan setelan instance maksimum, baca praktik terbaik dalam menggunakan maxInstances
ini.
Menetapkan waktu tunggu dan alokasi memori
Dalam beberapa kasus, fungsi Anda dapat memiliki persyaratan khusus untuk nilai waktu tunggu yang lama atau alokasi memori yang besar. Anda dapat menetapkan nilai-nilai ini di Google Cloud Console atau di kode sumber fungsi (khusus Firebase).
Untuk menetapkan alokasi memori dan waktu tunggu dalam kode sumber fungsi, gunakan parameter runWith
yang diperkenalkan di Firebase SDK untuk Cloud Functions 2.0.0. Opsi runtime ini menerima objek JSON yang sesuai dengan antarmuka RuntimeOptions
, yang menentukan nilai untuk timeoutSeconds
dan memory
.
Misalnya, fungsi penyimpanan ini menggunakan memori 1 GB dan akan berakhir setelah 300 detik:
exports.convertLargeFile = functions
.runWith({
// Ensure the function has enough memory and time
// to process large files
timeoutSeconds: 300,
memory: "1GB",
})
.storage.object()
.onFinalize((object) => {
// Do some complicated things that take a lot of memory and time
});
Nilai maksimum untuk timeoutSeconds
adalah 540
, atau 9 menit.
Jumlah memori yang diberikan ke sebuah fungsi sesuai dengan CPU yang dialokasikan untuk fungsi tersebut, seperti yang dijelaskan dalam daftar nilai yang valid untuk memory
ini:
128MB
— 200 MHz256MB
— 400 MHz512MB
— 800 MHz1GB
— 1,4 GHz2GB
— 2,4 GHz4GB
— 4,8 GHz8GB
— 4,8 GHz
Untuk menetapkan alokasi memori dan waktu tunggu di Google Cloud Console:
- Di Google Cloud Console, pilih Cloud Functions dari menu kiri.
- Pilih fungsi dengan mengklik namanya di daftar fungsi.
- Klik ikon Edit di menu atas.
- Pilih alokasi memori dari menu drop-down berlabel Memory allocated.
- Klik More untuk menampilkan opsi lanjutan, dan masukkan jumlah detik di kotak teks Timeout.
- Klik Save untuk mengubah fungsi.